Yogyakarta — STIA “AAN” Yogyakarta kembali menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tahun 2025 yang berlangsung selama tiga hari, tepatnya pada 21–23 Juni 2025. Kegiatan yang bertempat di Padukuhan Bibis, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo ini sukses dilaksanakan dengan melibatkan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIA “AAN” Yogyakarta sebagai pelaksana kegiatan.
Ketua Panitia PKM 2025, Fajar Nur Anasti, menjelaskan bahwa kegiatan PKM ini merupakan bentuk implementasi dari semangat mahasiswa untuk turun langsung ke masyarakat dalam upaya pelatihan, sosialisasi, dan pemberdayaan masyarakat desa. “PKM ini mirip dengan program KKN, tetapi hanya berlangsung selama tiga hari. Tujuan utamanya ialah memberdayakan masyarakat Padukuhan Bibis agar mampu memanfaatkan bahan pangan lokal menjadi sebuah produk yang bernilai jual,” ujar Fajar.
Fajar juga menyampaikan bahwa kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat setempat. Audiens dalam kegiatan ini terdiri atas warga Padukuhan Bibis serta staf dan pamong Kalurahan Hargowilis. Ia menambahkan, bahwa meskipun terdapat kendala kecil dalam pelaksanaan, hal tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan secara keseluruhan. “Kegiatannya berjalan sangat lancar dan sesuai harapan. Masyarakat sangat antusias dan menerima kami dengan hangat,” imbuhnya.
Di balik kesuksesan pelaksanaan kegiatan PKM 2025, Fajar juga membagikan kesan pribadinya. “Saya sangat senang dan bangga bisa melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Momen ini menjadi pengalaman berharga karena kami dapat bercengkerama, bertukar cerita, dan mengenal masyarakat lebih dekat. Semoga kegiatan ini menjadi wadah yang bermanfaat, tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga bagi panitia. Harapannya, ke depan PKM bisa lebih baik dan lebih inovatif dari tahun ke tahun,” tutup Fajar.
Presiden BEM STIA “AAN” Yogyakarta
Muhammad Ibnu Qushoy, turut memberikan tanggapannya terkait kegiatan PKM 2025 ini. Ia menyampaikan rasa bangganya melihat semangat dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat. “Sebagai Presiden BEM, saya merasa sangat bangga dan terinspirasi melihat antusiasme teman-teman mahasiswa. Ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga peduli terhadap kondisi sosial masyarakat, khususnya di Kulon Progo.”
Ibnu menambahkan bahwa pelaksanaan PKM tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dari berbagai aspek. “Dari segi perencanaan, pelaksanaan, hingga dampaknya terhadap masyarakat, semua meningkat. Mahasiswa benar-benar berperan sebagai agen perubahan melalui pendampingan dan pemberian solusi nyata terhadap permasalahan lokal,” ujarnya.
Sebagai penutup, Ibnu mengajak seluruh mahasiswa untuk terus menjaga semangat pengabdian. “Jangan jadikan PKM hanya sebagai agenda tahunan, tapi jadikan sebagai bagian dari karakter kita sebagai insan akademik yang kritis dan solutif. Melalui PKM, kita belajar memberi sekaligus memahami realitas sosial. Ke depan, saya berharap PKM bisa menjangkau lebih banyak wilayah dan kelompok masyarakat, serta terus meningkatkan kualitas programnya, termasuk aspek keberlanjutan pasca pengabdian,” pungkasnya.
Kegiatan PKM STIA “AAN” 2025 ini membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kontribusi nyata mahasiswa tetap hidup, menjadi jembatan antara dunia akademik dan kebutuhan nyata masyarakat.
Reporter: Mutia Zahra Kinehru